Nasyid Instrumental

06 Mei 2014

Sahabat;)

Bismillahirahmanirrahim.


Assalamualaikum....
Remember my last entry?
Berkisar mengenai harapan. Sudah tentunya ada sesuatu yang menyebabkan aku tersedar~

Katakanlah ye...(tak semestinya betul, tetapi boleh jadi betul)

Aku bersahabat dengan seseorang. Aku sayang sangat kat dia. Kami yakin sangat persahabatan kami akan saling membawa kami dekat pada Dia. Ditakdirkan Allah kami ditempatkan sebilik untuk satu tempoh yang lama. Hidupku terasa warna-warni. Aku yakin dengan dia sentiasa di sisi akan membawa aku kearah satu perubahan yang lebih baik. Aku yakin dengan kekuatannya aku menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Maka, Allah datangkan suatu hari. Yang aku sendiri tidak pasti dimana silapnya.

Dia melihat begitu banyak kelemahan aku. Segalanya serba tak kena. Kami saling tak sependapat. Dia juga cenderung mendengar dan mengiyakan kata-kata negatif mereka padaku. Padahal, sebelumnya dialah yang paling setia dan paling baik terhadapku.

Kadangkala dia dan aku, masing-masing lupa betapa lama persahabatan kami dan betapa rapatnya kami sebelum ini. "We used to be close....;(". Pertelingkahan demi pertelingkahan terjadi.

Tibalah suatu hari,
Sehinggakan aku rasa, "Masalah ini terlalu besar dan aku tak nampak dimana jalan penyelesaiannya. Atau mungkin kita tak ditakdirkan untuk bersahabat. Dan lebih baik persahabatan ini sampai sini ja, daripada masing-masing terluka"

Kami sama-sama dengan esak tangisnya tika luahan demi luahan terlalu pedih untuk ditanggung.
Aku terluka, dia terluka.

Allah~

Lantas dia bertanya,
"Apa sebabnya persahabatan kita jadi macam ini...."

Aku bersyukur atas ilhamNya di saat itu. Muhasabah yang menyentak hati kerasku yang penuh ego.

"Perasan tak selama kita tinggal bersama ini. Kita rapat sangat. Kita sentiasa bersama. Semua perkara kita kongsi bersama, buat bersama. Bila ada masalah pun, apa-apa kita kongsi berdua. Dalam tak sedar, bila kita ada masalah, pihak yang pertama yang tahu tu sahabat kita, bukannya ALLAH. Macam mana Allah nak jaga persahabatan kita, kita ketepikan Allah.......".

"Bila kita tinggal bersama, kita yakin sangat dengan sahabat kita, kekuatan sahabat kita, dapat jaga diri kita dari kejahatan dan maksiat diri kita yang lalu, supaya tak berulang....terlalu yakin. Hinggakan kita lupa sesuatu. Kita lupa nak sandarkan kekuatan sahabat kita tu pada ALLAH. Sahabat kita tu pun manusia, dia kuat sebab Allah yang bagi dia kekuatan"

Kata Sheikh Abdul Qadir Jailani :
Kadang-kadang, tanda cinta Allah dekat seseorang itu. Allah akan biarkan hati dia hancur berkali-kali sampai dia rasa tak ada harapan lagi untuk dunia ini, dan itu akan menyebabkan dia akan punya harapan pada ALLAH sahaja.


Wallahua'lam.

Tiada ulasan:

Cerpen : Partikel Tuhan (PART 1)

“Kau tahu apa yang paling kecil dalam dunia ini - pada tahap yang boleh dijelaskan?” “Atom?” “Sekadar meneka atau apa?” “Penge...